Alasan Tidak Boleh Mengatakan Ah Ke Orang Tua - ALLAH SWT berfirman Qur'an dalam surat Al-Ahqaaf: ayat yang ke 15’ “Kami perintahkan ke manusia agar mereka berbuat baik kepada ibu bapaknya.”
Berbakti kepada kedua orang tua adalah hal yang diwajiban bagi setiap anak. Kebahagiaan dalam dunia dan juga di akhirat akan kita dapatkan jika kita berbakti pada orang tua. Ridha Allah SWT pun terdapat pada ridha kedua orang tua. Selain dengan berbakti, kita juga memiliki sebuah kewajiban lain terhadap kedua orang tua, yaitu dengan mendengarkan setiap perkatannya, juga nasihatnya, dan juga dengan memberikan nafkah kepada keduanya jika mereka telah tua dan juga kita selaku anak yang dalam keadaan hidup cukup, juga tidak lupa untuk mendoakannya, dan mengunjungi keduanya, dan selalu berbuat baik dalam segi perkataan maupun dari segi perbuatan.
Sedangkan jika mereka telah tiada atau meninggal, cara kita berbakti kepada orang tua adalah dengan selalu mendoakannya, dan membacakan Al-Quran, juga bersedekah untuk keduanya dengan senantiasa memberikan makanan pada orang-orang yang lagi membutuhkan, dan tetap selalu menjalin silaturahmi/ukhuwah dengan sahabat-sahabat dari kedua orang tua kita.
Allah Berfirman dalam berkenaan mengucapkan “ah” pada kedua orang tua,
“Jika salah seorang dari kaduanya atau kedua-duanya sudah berumur lanjut dan mereka dalam pemeliharaan mu, maka jangan sekali-kali kalian mengatakan kepada kedua orang tuamu perkataan ‘ah’ dan jangan kalian untuk membentak kedua mereka dan selalu ucapkan kepada kedua mereka perkataan-perkatan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap kedua mereka berdua dengan sikap penuh kasih dan sayang dan ucapkanlah, ‘Wahai Rabku, kasihi kedua mereka, sebagaimana kedua mereka sudah mendidikku saat kecil’,” (Al-Isra’: 23-24).
Ada sebuah cerita dari zaman Rasulullah SAW. Pada suatu ketika, terdapat seorang laki-laki yang datang menghadap Rasulullah SAW. Laki-laki tersebut bertanya, “Siapa orang yang sangat paling berhak untuk saya perlakukan dengan sangat baik?” Rasulullah SAW menjawab, “dia adalah Ibumu”.
Sang Laki-laki tersebut kembali bertanya, “Kemudian siapa lagi wahai Rasulullah?” Rasulullah SAW pun menjawab, “Ibumu”. dan Laki-laki tersebut kembali bertanyake Nabi, “Kemudian siapa lagi Wahai Rasul?” Rasulullah SAW pun menjawab, “Ibumu”. dan Laki-laki tersebut kembali bertanya, “Kemudian untuk siapa lagi?” Rasulullah menjawab, “dia Ayahmu”
Kemudian ada juga cerita lain. pada suatu ketika, seorang laki-laki mengunjungi Rasulullah SAW. Ia meminta izin ke nabi untuk berjihad. Kemudian nabi SAW bertanya, “Apakah kedua orang tuamu dalam keadaan masih hidup?” orang itupun menjawab, “Iya, kedua orang tuaku masih hidup.” Rasulullah pun bersabda, “Mintalah izin kepada kedua oragn tuamu, dan kemudian engkau dapat berjihad di jalan Allah.”
Dari Ibnu Mas’ud , beliau meriwayatkan dari Nabi, “Saya pernah bertanya kepada Nabi tentang pekerjaan apa yang paling Allah Cintai? nabi SAW bersabda, ‘Shalat tepat pada waktunya’.
Saya kembali bertanya lagi, ‘Kemudian apa lagi?’ Nabi menjawab, ‘Berbuat baik ke kedua orang tua’. Lalu Saya kembali bertanya lagi, ‘Kemudian apa lagi wahai Rasul?’ Rasulullah bersabda, ‘Berjihad di jalan Allah’,” sumber : sebarkanlah.com
0 Comments