Petuah Ureung Awai - Syedara loen ! mari kita memahami petuah yang disampaikan oleh orang-orang Aceh tempo dulu yang mempunyai makna yang luar biasa.
1. Teungku ibarat lage kubang keubeu, meskipun di toeh ek, dibeh broeh dalam kubang dan laen jieh tetapi kubang sabee di peuleupi keubeu wate seu uem uroe.
Penjelasan : seseoarang yang menggapai ilmu agama atau seseorang yang berwasaf dengan teungku, ustazd, abu. Selalu dipojok, dituduh, dicaci maki bahkan dianggap sebagai orang yang tak punya masa depan. Tetapi pada akhirnya, semua orang perlu kepada teungku, ustazd dan abu untuk mengurus yang orang lain tak mau seperti mengurusi jenazah sampai dikuburkan, menyelesaikan masalah warisan dan mengayomi masyarakat kejalan yang benar.
2. Mangat ube eumpieng, saket ube peureude trieng
Penjelasan : ketika kita melakukan satu perbuatan yang kita anggap kurang layak. Seperti perbuatan melanggar, apakah melanggar norma-norma adat, atau melanggar hukum agama. Perbuatan tersebut hanya memberikan kenikmatan sesaat, tetapi ganjaran darinya lebih besar dan sangat berbahaya.
3. Meunye le teupong, duem pu jeut ta lawek
Penjelasan : sarana dan prasarana dan kebutuhan-kebutuhan pendukung lainnya sangat diperlukan oleh masyarakat. Suatu daerah yang apabila telah terpenuhi segala sarana pendukung, maka daerah tersebut akan mudah dalam melawan arus terisolasi ketinggalan dari daerah lain . begitu juga dalam hal belajar-mengajar, ketika semua alat pendukung terpenuhi, maka proses belajar-mengajar akan bermutu dan bergengsi.
4. Keureuleng eunggang lam abeuk, kereulengu kuek lampaya
Penjelasan : seseorang yang selalu mencari perhatian , cari pendukung, seperti memasang mukanya di spanduk/baliho, membuat satu gebrakan yang tujuannya untuk dikenal semua orang dan ada maksud lain seperti seseorang yang ingin menjadi caleg, bupati, dan ingin mendapat jodoh. Misalnya dikolom biro jodoh apakah didunia maya atau dikoran.
5. Cok darah bak muka goep
Penjelasan : yaitu satu perbuatan yang kurang layak utnuk ditujukan kepada umum oleh orang yang telah mumpun dalam ilmu pengetahuan, yaitu seseorang yang menegur kesalahan orang lain langsung pada kesalahannya bukan dengan memberikan solusi/jalan keluar dari kesalahan. Seperti orang yang menegur khatib yang salah membaca rukun 2 khutbah, sehingga membuat si khatib kalang kabut dan malu.
Demikianlah beberapa petuah yang dapat menjadi nasehat bagi kita semua...aminn
0 Comments